Kesuksesan Bisnis Food and Beverage sangat ditentukan oleh loyalitas pelanggannya dan itu hanya bisa didapatkan dengan terus memberikan kualitas pada makanan dan pelayanan Anda. Di sinilah Anda membutuhkan SOP bisnis FnB yang baik!
Standard Operating Procedure (SOP) adalah seperangkat aturan dan prosedur yang dirancang sedemikian rupa agar pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, konsisten dan sesuai standar yang ditetapkan setiap hari.
Yuk, cari tahu SOP untuk kebutuhan bisnis Anda dan manfaat memiliki SOP yang detail!
Memahami Standard Operational Procedur (SOP) Bisnis Food and Beverage
SOP adalah panduan atau pedoman yang sistematis untuk melakukan pekerjaan di bidang apapun. Isi SOP berbeda-beda tergantung bidang usaha yang dijalankan, namun harus dibuat sesuai dengan prosedur kerja, prosedur kerja dan sistem kerja di unit yang bersangkutan.
Peran SOP sangat penting dalam setiap operasional bisnis, termasuk bisnis food and beverage. Kualitas kerja meningkat ketika karyawan bekerja sesuai SOP yang berlaku. Sebaliknya, pekerjaan bisa menjadi berantakan dan tidak teratur jika tidak ada SOP di dalamnya.
Dunia food and beverage khususnya restoran memiliki SOP yang berbeda dengan industri bisnis lainnya. Secara umum, ada tiga jenis SOP yang diterapkan dalam bisnis ini, yaitu:
- SOP Penyajian : berisi tata cara penyajian, mulai dari pengolahan bahan baku, cara memasak, penyimpanan, hingga sanitasi.
- SOP Persiapan Memasak: berisi tentang tata cara sanitasi dan pencegahan bakteri pada makanan.
- Service SOP : berisi tentang tata cara pelayanan oleh pramusaji (waiter) kepada tamu yang datang ke restoran.
Pentingnya Standar Operasional Prosedur Pelayanan Bisnis Food and Beverage

Pernahkah Anda berpikir bahwa SOP di restoran hanya berlaku untuk proses memasak makanan? Ternyata tidak, food and beverage service juga membutuhkan alur SOP yang jelas sebagai pedoman pramusaji dan pramusaji. Mengapa? Simak alasannya di bawah ini.
1. Menjadi Identitas Restoran
Setiap restoran memiliki cara tersendiri dalam melayani tamu. SOP bisa menjadi patokan pramusaji restoran saat melayani tamu yang datang sesuai dengan brand yang ingin dihadirkan. Anda dapat menyesuaikan cara berpakaian, gerak tubuh, ucapan, dan sebagainya yang identik dengan restoran Anda.
2. Menciptakan Standar dalam Layanan
Standarisasi diperlukan untuk mencegah perbedaan dalam melayani tamu. Tamu restoran tetap mendapatkan pelayanan yang sama meskipun dilakukan oleh pelayan yang berbeda. Standar ini tentunya sangat berguna jika Anda memiliki cabang restoran di beberapa lokasi.
3. Memastikan Keamanan Tamu
SOP berisi rangkaian aturan mengenai kebersihan dan kenyamanan tamu selama berada di restoran. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini, SOP sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan tamu. Pramusaji akan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan restoran dan anjuran pemerintah.
4. Mengukur Performa Server
Pengukuran kinerja telah menjadi sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Jika Anda belum memiliki indikator penilaian, Anda dapat menggunakan SOP alat ukur tersebut. Bandingkan saja SOP dengan hasil kinerja pramusaji dan Anda bisa menilai kinerja mereka.
Hal yang Wajib Ada dalam SOP Pelayanan Bisnis Food and Beverage
Apakah Anda memahami pentingnya SOP dari uraian di atas? Kini saatnya Anda membuat SOP layanan food and beverage untuk bisnis restoran atau kafe yang sedang dirintis. Sertakan elemen wajib berikut dalam SOP layanan food and beverage Anda.
1. Memastikan Kebersihan Pelayan
Kebersihan pembantu meliputi kebersihan diri dan atribut seragam yang digunakan. Pramusaji harus berpenampilan rapi, bersih dan wangi saat melayani tamu. Kesan pertama seorang tamu terhadap suatu restoran ditentukan oleh penampilan pramusajinya, sehingga komponen ini harus diperhatikan terlebih dahulu. Aturan pakai masker juga dibutuhkan di era pandemi ini.
2. Menyambut Tamu Yang Datang
Pelayan tidak boleh pasif dan harus segera menyambut tamu yang datang. Smile, Greet and Greeting (3S) adalah kombo yang ampuh untuk melayani tamu. Mereka bisa mengecek suhu jika restoran menerapkan prosedur kesehatan yang ketat. Anda juga bisa mengarahkan tamu ke meja kosong.
3. Menyediakan Menu
Selanjutnya, pramusaji harus menyediakan buku menu sebagai panduan bagi tamu. Mereka bisa menawarkan menu atau harga promo jika restoran tersebut memiliki penawaran menarik selama beberapa waktu. Informasikan juga mengenai menu yang habis terjual sehingga tamu tidak perlu memesannya.
4. Mencatat Pesanan
Pelayan kemudian mencatat pesanan yang dipilih tamu. Mereka harus mencatat dengan hati-hati dan mengkonfirmasi ulang pesanan tamu. Pesanan kemudian diberikan kepada staf dapur untuk membuat hidangan.
5. Sajikan makanan
Hidangan yang telah dibuat langsung disajikan kepada tamu. Pramusaji memastikan tidak terjadi kesalahan saat menyajikan makanan, misalnya mengantarkan menu ke meja yang salah. Mereka harus tetap tersenyum saat menyajikan makanan dan mengucapkan ‘semoga berhasil’ kepada para tamu.
6. Menyampaikan Tagihan
Setelah tamu selesai makan, pelayan kemudian memberikan tagihan kepada tamu untuk melakukan pembayaran. Mereka dapat meminta umpan balik tentang makanan atau layanan yang dirasakan oleh tamu. Ucapkan juga ‘terima kasih’ dan berharap tamu dapat berkunjung lagi setelah melakukan pembayaran.
7. Pembersihan Meja
Pelayan harus segera membersihkan meja agar dapat digunakan oleh tamu. Mereka harus membersihkan meja hingga bersih dan steril agar tamu selanjutnya lebih nyaman saat menikmati hidangan.
8. Melayani Pengaduan Tamu
Keluhan tamu tentu tak luput dari dunia food and beverage service. Pelayan sering mendapat keluhan berupa jam pelayanan yang lama, rasa makanan yang tidak enak, bahkan hanya tidak menyukai restoran tersebut. Pelayan harus bertindak secara profesional dan memperlakukan keluhan yang masuk dengan ramah. Pengaduan ini juga berguna sebagai saran dan evaluasi ke depan.
Kesimpulan
SOP jika diterapkan dengan baik, akan berperan sangat penting dalam kesuksesan bisnis food and beverage.
Namun, SOP yang dibuat dengan baik seringkali berakhir sia-sia karena penerapannya tidak diawasi secara ketat tanpa penerapan dan pemeriksaan yang menyeluruh.